Program Desalinasi di Demak Resmi Beroperasi
Jakarta, NA (5/10). Warga Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kini boleh merasa lega. Sekarang mereka sudah tidak perlu pusing untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka akan air minum layak konsumsi. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang telah membuat program desalinasi di empat titik lokasi di Jawa Tengah, salah satunya di Desa Banjarsari. Adapun tiga lokasi lainnya berada di Kabupaten Brebes, Kota Pekalongan, dan Pati.
Pada akhir September 2025, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin bersama Rektor Undip Suharnomo meresmikan program desalinasi di Desa Banjarsari. Dalam keterangannya program desalinasi ini Luthfi mengatakan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.
“Di Demak ini bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat hampir 2.000 warga atau satu desa. Harapannya, kesehatan masyarakat terjamin dan kebutuhan dasar air minum ini terpenuhi. Ini adalah kerja kolaboratif antara Pemerintah Provinsi dengan Undip dan pemerintah kabupaten/kota di wilayah kita,” ujar Luthfi dalam keterangannya, seperti dikutip dari derik.com pada Selasa (30/9/2025).
Dalam pengelolaannya, program desalinasi di Desa Banjarsari diserahkan kepada Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum Sanitasi (KPSPAMS) Banjarsari Bergerak. Hal tersebut meliputi proses produksi sampai distribusi air bersih sampai ke masyarakat. Menurut Ketua KPSPAMS Banjarsari Bergerak Ahmad Bahrudin, operasional desalinasi sudah dimulai sejak Agustus 2025. Selama satu bulan para warga digratiskan untuk mengakses air tersebut. Sejak 8 September 2025 lalu warga hanya membayar sekitar Rp3.000-Rp4.000 per galon. Penghasilan yang didapat akan digunakan untuk biaya operasional seperti perawatan dan tagihan listrik. NA