100 Danau Besar di Dunia Kehilangan Air

NA, Jakarta (10/6). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cooperative Institute for Research in the Environmental Science (CIRES) University of Virginia mendapati hasil yang mengkhawatirkan. Rupanya, sebanyak 100 danau di dunia telah kehilangan air secara signifikan.

Dikutip dari Science Daily seperti diberitakan detik.com, pemimpin studi ini, Fangfang Yao mengatakan bahwa penelitian ini didasari oleh terjadinya krisis lingkungan di beberapa tempat, seperti fenomena mengeringnya Laut Aral antara Kazakhstan dan Uzbekistan.

Penelitian ini dilakukan terhadap 1.972 danau dalam rentang 28 tahun, yaitu antara 1992 hingga 2020. Sepanjang waktu itu, ketinggian air pada danau dikumpulkan menggunakan altimeter satelit serta menggunakan luas air jangka panjang untuk mengurangi ketidakpastian. 

Sementara, untuk danau-danau yang tidak memiliki catatan ketinggian dan luas jangka panjang, digunakan teknologi terbaru yang terdapat pada satelit. Melalui penggabungan pengukuran ketinggian air terbaru dengan pengukuran luas jangka panjang tersebut, para ilmuwan dimungkinkan untuk merekonstruksi volume danau beberapa dekade yang lalu.

Hasilnya, tak kurang dari 100 danau telah kehilangan air secara signifikan. Bahkan, 53 persen danau secara global mengalami penurunan penyimpanan air. Kenapa ini terjadi? Menurut Yao, ada dua faktor utama yang menjadi penyebabnya, yaitu perubahan iklim dan konsumsi air oleh manusia. 

“Banyak jejak konsumsi air oleh manusia dan perubahan iklim pada penurunan air danau sebelumnya tidak diketahui, seperti kekeringan Danau Good-e-Zareh di Afghanistan dan Danau Mar Chiquita di Argentina,” ungkap Yao.

Bukan tanpa alasan jika konsumsi air oleh manusia dituding sebagai salah satu faktor penyebab menurunnya kapasitas air di danau. Pasalnya, penelitian juga menemukan adanya 24 persen danau yang mengalami peningkatan penyimpanan air secara signifikan. Namun, tren ini dimiliki oleh danau yang terletak di daerah yang tidak padat penduduk. Semisal di Plateau, Tibet bagian dalam, dan Great Plains Utara Amerika Utara.

Penegakan Hukum untuk Selamatkan Air

Penelitian dengan menggunakan metode baru tersebut terbukti mampu melacak tren penyimpanan air serta latar belakang penyebabnya. Ini dapat membuka wawasan semua pemangku kepentingan (stakeholders) terkait pengelolaan air untuk melindungi sumber air yang kritis dan ekosistem regional yang penting.

“Jika konsumsi manusia merupakan faktor besar dalam penurunan penyimpanan air danau, maka kita dapat beradaptasi dan mengeksplorasi kebijakan baru untuk mengurangi penurunan dalam skala besar,” jelas Ben Livneh, salah satu penulis studi sekaligus rekan peneliti CIRES, dan profesor rekayasa di CU Boulder.

Hal tersebut dibuktikan melalui temuan peneliti di Danau Sevan, Armenia. Diketahui Danau Sevan mengalami peningkatan penyimpanan air dalam 20 tahun terakhir. Para peneliti percaya, fenomena tersebut berkaitan erat dengan adanya penegakan hukum tentang larangan pengambilan air di danau tersebut sejak awal tahun 2000-an.

Negeriair.com

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *