Mikroplastik Mengancam Manusia

Jakarta, NA (3/10). Di alam yang sudah sangat didominasi oleh plastik, bahaya mengintai kesehatan manusia. Ia bernama mikroplastik, yang kini sudah bergerilya memasuki tubuh-tubuh manusia.
Dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Mendaur Ulang Masa Depan: Mengurangi Sampah Plastik dengan Inovasi”, beberapa waktu lalu, pendiri Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Ecoton Foundation Prigi Arisandi menyampaikan hasil riset terkait mikroplastik di Indonesia. Berdasarkan temuan timnya pada ekspedisi lingkungan di berbagai wilayah di Jawa Timur, terungkap bahwa mikroplastik kini sudah mengontaminasi air minum, ikan sungai, hingga endapan sedimen.
“Temuan ini menjadi pengingat bahwa masalah mikroplastik sudah dalam tahap darurat lingkungan,” ujar Prigi, seperti dikutip dari tempo.co.id, belum lama ini.
Sejatinya temuan seperti yang disampaikan Prigi bukan sesuatu yang baru. Beberapa waktu sebelumnya, Guru Besar IPB Prof. Etty Riani, dari Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), pada Maret 2025 mengungkapkan temuan yang jauh lebih mengkhawatirkan. Menurutnya, hampir seluruh perairan di Indonesia sudah terkontaminasi mikroplastik, bahkan nanoplastik.
“Dari hasil penelitian-penelitian yang kami lakukan, hampir seluruh perairan di Indonesia sudah terkontaminasi mikroplastik, bahkan nanoplastik. Wilayah pesisir dengan kepadatan penduduk tinggi, seperti Teluk Jakarta, memiliki tingkat kontaminasi yang lebih tinggi,” terang Prof. Etty, seperti dikutip dari ipb.ac.id.
Dalam konteks global, isu ini bahkan sudah jauh-jauh hari dikampanyekan. Bahkan, ancaman kontaminasi mikroplastik sudah menyentuh pada air minum dalam kemasan (AMDK). Pada 2018, misalnya, penelitian dari State University of New York at Fredonia bersama organisasi media nirlaba asal Amerika Serikat (AS), Orb Media, menemukan bahwa 93 persen dari 259 botol AMDK yang diuji mengandung mikroplastik. Adapun penelitian dilakukan terhadap 11 merek minuman di sembilan negara, termasuk Indonesia.
Ada juga penelitian dari Xue-jun Zhou dari Zhe Jiang Institute of Product Quality and Safety Inspection, Hangzhou, China, pada 2021, dan Anna Winkler dan dari Department of Environmental Science and Policy, University of Milan, Italia, pada 2019. Zhou menemukan kontaminasi mikroplastik pada 23 merek AMDK di China. Wow, mengerikan! (bersambung)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *