Mikroplastik dan Bahayanya bagi Kesehatan
Jakarta, NA (4/10). Problematika kontaminan mikroplastik mesti menjadi perhatian serius bagi semua pihak mengingat bahaya yang ditimbulkannya. Ketika kontaminasi mikroplastik terserap oleh tubuh, entah melalui udara ataupun—terutama melalui air, hal ini dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan. Seperti diberitakan kompas.id, beberapa waktu lalu, dokter spesialis saraf Pukovisa Prawiroharjo menjelaskan, hasil uji coba pada sel menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan penurunan kemampuan neurotransmiter yang berkaitan dengan kemampuan mengingat pada otak.
“Ada kecenderungan bermasalah. Ada pula penelitian yang menemukan mikroplastik di feses dan urine. Secara jangka panjang, ini diprediksi dapat menurunkan kesehatan organ tubuh,” jelas Pukovisa.
Senada, peneliti mikroplastik sekaligus dosen Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Inneke Hantoro menjelaskan, hasil uji toksisitas pada hewan menunjukkan bahwa mikroplastik berdampak buruk pada pencernaan, liver, sistem saraf, dan sistem reproduksi.
“Misalnya, larva akan jadi berumur pendek,” ujar Inneke.
Inneke melanjutkan, pengujian pada sel kultur manusia juga menunjukkan hal sama, yaitu bahwa mikroplastik juga bersifat beracun untuk sel (sitotoksik). Dalam hal ini, mikroplastik yang terserap tubuh dapat mengganggu sistem imun dan menembus sel barrier di tubuh yang bisa menimbulkan stres oksidatif.
“Ini baru indikasi awal karena semua studi toksisitas di sel kultur konsentrasinya selalu lebih tinggi. Masih perlu data lebih lanjut untuk mengetahui dampak paparan dalam kondisi sesungguhnya,” katanya. (Bersambung)