Fenomena Hujan Es di Wilayah Tropis: Penyebab dan Prosesnya
Jakarta, NA (6/10). Hujan es seperti yang terjadi di Bogor kemarin adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es yang terjadi ketika uap air di atmosfer membeku pada suhu yang sangat rendah. Meskipun jarang terjadi di wilayah tropis, hujan es dapat melanda daerah-daerah yang dilalui garis ekuator, seperti Indonesia.
Penyebab Hujan Es
Hujan es terjadi karena kondisi atmosfer yang mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus, yaitu jenis awan hujan yang sangat tinggi dan padat. Di bagian atas awan Cumulonimbus, suhu bisa mencapai -55 derajat Celcius, sangat dingin untuk membuat butiran es kecil. Proses terjadinya hujan es melibatkan beberapa tahap, yaitu ¹ ²:
- Penguapan air laut yang menjadi awan yang mengandung air
- Kondensasi uap air yang membentuk awan Cumulonimbus
- Pembekuan uap air menjadi es pada suhu yang sangat rendah
- Butiran es jatuh ke permukaan bumi karena beratnya
Faktor yang Mendukung
Beberapa faktor yang mendukung terjadinya hujan es di wilayah tropis adalah ¹ ²:
- Musim Peralihan: Hujan es lebih sering terjadi pada musim peralihan, seperti pancaroba, karena kondisi atmosfer yang tidak stabil.
- Awan Cumulonimbus: Awan ini memiliki ketinggian yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, sehingga memungkinkan terbentuknya butiran es.
- Suhu yang Rendah: Suhu yang rendah di bagian atas awan Cumulonimbus memungkinkan uap air membeku menjadi es.
Dampak dan Pencegahan
Hujan es dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan tanaman jika ukurannya besar. Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi cuaca dan waspada terhadap potensi hujan es. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggunakan radar cuaca untuk mendeteksi fenomena ini dan memberikan informasi penting bagi masyarakat ².