Betapa Kotornya Lautan Indonesia

NA, Jakarta (27/3). Sepertinya rantai peredaran sampah mengikuti siklus hidrologi. Ketika tidak terkelola dengan baik di daratan, maka akan menjadikan lautan sebagai “tempat pembuangan akhir”.

Hingga 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi (g/m2). Jika dikalkulasi dengan 3,25 juta kilometer persegi total luas lautan Indonesia, ada 5.75 juta ton sampah yang bertebaran di dalamnya. 

Dari angka tersebut, sampah plastik mendominasi dengan berat keseluruhan mencapai 627,80 gram per meter persegi atau 35,4 persen. Sementara, urutan kedua ditempati sampah keramik dan kaca sebanyak 226,29 gram per meter persegi atau 12,76 persen. Berikutnya ada sampah logam, kayu, karet, busa plastik, kertas dan kardus, dan lain-lain.

Pada akhir 2022, berdasarkan penelitian oleh akademisi dan pegiat lingkungan, Indonesia diklaim menjadi negara penghasil sampah plastik kedua terbesar di dunia. Hal itu disampaikan Bagong Suyoto, Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), beberapa waktu lalu. “Untuk pencemaran sampah di laut, Indonesia masih merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia,” kata Bagong, seperti dikutip dari beritasatu.com.

Bukan berita bagus tentu, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan sampah plastik tidak main-main. Sampah-sampah ini pada gilirannya mencemari rantai makanan yang ada di laut. Dampaknya, akan kembali ke manusia juga.

RS/negeriair.com

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *