Cara Mudah Mengolah Air Limbah Rumah Tangga 

NA, Jakarta (25/3). Limbah rumah tangga atau biasa disebut greywater sejatinya dapat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan-kebutuhan domestik tertentu. Misal, untuk menyiram tanaman, membilas toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan out door lain.

Dengan demikian, air hasil olahan limbah rumah tangga dapat menjadi sumber air alternatif, terutama untuk mengatasi defisit air seperti di wilayah-wilayah perkotaan. Caranya pun terbilang sederhana, bisa dengan teknik ekstensif, bisa juga dengan sistem tanah basah buatan.

Teknik ekstensif atau constructed wetlands merupakan teknik pemurnian air limbah yang menirukan proses alami. Di sini, kita hanya memerlukan unsur-unsur alami seperti tanah, pasir, kerikil, dan tanaman air. Caranya, buatlah beberapa bak filter organik yang disusun bertahap atau berundak. Bak filter tersebut dapat kita isi pasir, tanah, dan tanaman penyaring seperti enceng gondok, kiambang, dan kangkung.

Tanaman kiambang dan kangkung diketahui memiliki potensi untuk menjernihkan air limbah rumah tangga secara alami dan menangkap bau yang tidak sedap. Namun, kangkung dinilai memiliki kemampuan lebih cepat dalam menjernihkan air limbah rumah tangga daripada kiambang. Tentu, air hasil penyaringan ini tidak untuk diminum melainkan untuk kebutuhan-kebutuhan lain seperti mencuci mobil, menyiram tanaman, dan kegiatan outdoorlainnya.

Teknik lainnya adalah sistem tanah basah buatan. Kelebihan teknik ini, selain mampu menyaring limbah rumah tangga juga mampu menciptakan estetika lingkungan. Maka itu, sistem tanah basah buatan sering dikenal juga dengan istilah ekosan atau ekologi sanitasi. 

Sistem tanah basah ini dimaksudkan sebagai rawa buatan dengan memanfaatkan tanaman atau vegetasi, air, dan mikroorganisme. Air limbah rumah tangga akan dialirkan ke rawa buatan ini untuk mengalami filtrasi sebelum masuk ke saluran pembuangan menuju kali atau got. 

Selain bisa menghemat air, pengolahan greywater juga mempunyai manfaat lain, yakni mengurangi volume limbah cair yang masuk ke sistem drainase kota. Dengan demikian, akan tercipta ekologi sanitasi kota yang berkelanjutan.  

RS/negeriair.com

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *