Bijak Menggunakan Air

NA, Bekasi (1/4). Hari Air Sedunia 2023 baru saja diperingati pada 22 Maret lalu. Dengan mengusung tema “Water of All: No One Leave Behind”, ini menjadi semacam pesan bagi seluruh masyarakat dunia, betapa pentingnya air. Karena itu, pengelolaan air bersih sebagai sumber daya berkelanjutan menjadi sesuatu yang urgen untuk dipahami dan diperjuangkan bersama-sama. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan penghematan terhadap air dan tidak memubazirkan air. 

Kampanye ini tentu tidak lepas dari fakta bahwa dunia saat ini tengah diselimuti oleh kondisi perubahan iklim. Dalam sudut pandang Indonesia, tema Hari Air Sedunia ini juga ternyata begitu related dengan kondisi terkini yang ada. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum lama ini merilis hasil pantauannya. Berdasarkan analisis, musim kemarau 2023 akan datang lebih cepat atau lebih awal dari sebelumnya.

Jika kondisi demikian tidak diantisipasi, bukan tidak mungkin krisis air akan semakin nyata. Tentu, langkah antisipatif tidak hanya tanggung jawab pemerintah. Perilaku masyarakat sebagai pengguna air pun harus benar-benar menyesuaikan kondisi dan ancaman yang ada.

Caranya sederhana. Kita tahu, air digunakan sehari-hari oleh masyarakat umum untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan menyiram tanaman. Jangan lupakan juga kalau air adalah bagian penting dalam proses industri. Karena itu, perlakukanlah air dengan bijak dimulai dari hal-hal terdekat dan paling mudah. Apa saja?

Jangan biarkan keran air menetes

Seringkali kita lupa menutup kembali keran setelah melakukan aktivitas di kamar mandi seperti mandi atau sekadar gosok gigi dan cuci muka. Atau, sudah ditutup tetapi tidak memastikan kalau keran sudah tertutup optimal. Kita tidak sadar, berapa banyak potensi air terbuang akibat ketaksadaran seperti ini? Maka itu, biasakan membuka keran sesuai kebutuhan saja, dan pastikan menutupnya dengan benar.

Masak air secukupnya

Memasak air adalah kegiatan rutin karena memang kebutuhan dasar. Namun, seringkali kita tidak memperhatikan takaran penggunaan air dalam memasak, entah untuk kopi atau teh, memasak nasi, sayur, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, banyak air tersisa yang menjadi mubazir. Karena itu, biasakan menakar kebutuhan air yang akan dimasak agar tidak banyak air terbuang.

Mandi efektif

Mandi memang kegiatan menyenangkan. Selain membersihkan badan, mandi juga bisa menenangkan pikiran. Tetapi, biasakan mandi dengan efektif agar tidak terlalu lama. Waktu yang ideal untuk mandi berkisar antara 5 hingga 10 menit saja. Selain akan terjadi pemborosan air, kelamaan mandi juga tidak baik bagi kesehatan kulit.

Menampung air hujan 

Ketika musim hujan, jangan ragu untuk menampung air yang diturunkan dari langit. Air yang “ditabung” ini bisa juga dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan air. Di samping itu, langkah ini menjadi salah satu upaya untuk menghemat penggunaan air. Tentu, kita harus memperhatikan teknik penampungan air hujan ini, jangan sampai menjadi sarang nyamuk demam berdarah.

Perawatan keran dan pipa

Setiap peralatan, apa pun itu, punya umur pakai. Tidak terkecuali peralatan yang berkaitan dengan air, seperti pipa atau keran. Jika pipa sudah bucor, atau keran sudah dalam kondisi rusak, jangan sayang-sayang untuk segera diganti dengan yang kondisinya baik. Percayalah, air terlalu berharga untuk dibuang-buang. Air adalah anugerah alam yang tak ternilai harganya, jadi simpanlah untuk masa depan.

RS & KPJ/negeriair.com

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *