Mantai Bukan Cuma Nyantai
NA, Jakarta (1/4). Konon, banyak pendapat mengatakan, berlibur minimal sekali dalam satu tahun bisa mendatangkan banyak manfaat buat tubuh. Bahkan, manfaat itu sudah tampak sejak dari proses perencanaan. Tak percaya? Mari ingat-ingat, bukankah kita merasa lebih bersemangat menjalani hari-hari sampai datangnya waktu liburan?
Beranjak ke objek liburan yang dituju, rupanya ada lagi pendapat bahwa jenis destinasi liburan tertentu juga bisa mendatangkan manfaat bagi kesehatan. Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Environmental Psychology, seperti dikutip dari halodoc menyebut, liburan di alam—lebih spesifik lagi di pantai—bisa mendatangkan banyak sekali manfaat bagi tubuh.
Bahkan, studi tersebut mengklaim, manfaat kesehatan yang didapat dari liburan di alam dan/atau pantai lebih banyak ketimbang dari pusat kebugaran. Masak, sih? Mari kita urai, logiskah klaim tersebut?
Pertama, wisata di alam terbuka dan juga pantai, sudah pasti akan sangat berkelimpahan sinar matahari. Terutama pantai. Kita tahu, sinar matahari adalah sumber vitamin D alami terbaik. Ketika tubuh menyerap vitamin D dari sinar matahari pantai maka tubuh akan lebih maksimal menyerap kalsium yang notabene baik bagi kekuatan tulang. Melansir Mayo Clinic, waktu yang aman untuk berjemur di bawah sinar matahari dan mendapat vitamin D yang cukup adalah 10 menit dalam satu hari.
Kedua, hamparan pasir yang terbentang di sepanjang pantai amat menggoda untuk dijadikan objek bermain. Tidak tua tidak muda pasti akan senang berlarian di hamparan pasir pantai. Ada juga, sih, yang hanya senang berjalan kaki menyusuri bibir pantai berpasir. Aktivitas seperti ini baik, dan bisa memperkuat otot kaki.
Ketiga, ketika melihat air terhampar, hasrat untuk berenang mesti datang berkali-kali lipat. Maka, aktivitas renang di pantai menjadi sesuatu yang jarang dilupakan. Ini tentu juga bagus untuk menjaga kesehatan jantung.
Keempat, sudah pasti bisa menghilangkan stres. Menghabiskan waktu di pantai nyatanya ampuh untuk mengusir stres dan rasa cemas. Berlibur, outing, atau apa pun namanya, ternyata bisa menstimulasi tubuh untuk menghasilkan hormon dopamin. Hormon ini dikenal juga dengan “hormon perasaan baik” karena dapat menenangkan tubuh dan pikiran.
Nah, dengan uraian seperti itu, klaim bahwa manfaat liburan di alam bebas lebih kaya manfaat ketimbang di pusat kebugaran tampaknya tidak berlebihan? Namun ada satu syarat yang tidak bisa diabaikan, yaitu kebersihan dan kesehatan lingkungan alam dan pantai sebagai destinasi wisata harus benar-benar terjaga .
RS/negeriair.com