K.H. Ma’ruf Amin: Wakil Presiden yang Peduli Air
NA, Jakarta (20/6). Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin punya pengalaman yang panjang di dalam kepemerintahan Indonesia. Baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Ditambah lagi latar belakangnya sebagai ulama dan intelektual. Maka, sangat wajar jika Ma’ruf Amin sangat memahami betapa banyak persoalan yang masih menelikung Indonesia.
Pemahaman mendalam juga ditunjukkan , Wakil Presiden (Wapres) dalam konteks perairminuman. Bahkan, dalam posisinya sebagai RI 2 itu Ma’ruf Amin aktif mendorong para stakeholder perairminuman untuk membenahi dan memperbaiki kondisi yang ada. Mantan Ra’is Suriyah Nahdlatul Ulama (NU) ini aktif menghadiri forum-forum perairminuman dan sanitasi untuk menyuarakan dukungan dan pandangan-pandangannya.
Bukan hanya lingkup dalam negeri, Ma’ruf Amin juga hadir dan berbicara tentang air di forum internasional. Pada medio Mei 2022 yang lalu, misalnya, Wakil Presiden hadir dan membuka forum Sector Minister’s Meeting Sanitation And Water For All (SWA) Tahun 2022 di Swiss Hotel Jakarta Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf menegaskan bahwa penyelesaian masalah-masalah air harus menjadi prioritas pembangunan. Karena itu, perlu komitmen global untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum aman dan sanitasi.
“Melalui pertemuan ini, kita teguhkan komitmen bersama secara global untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dan air minum aman, serta menjadikan penyelesaian masalah ini sebagai prioritas pembangunan di negara kita,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Perhatian dan komitmen yang sama ia tunjukkan saat Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka ajang Indonesia Water and Wastewater Expo & Forum 2023 di Hotel Bidakara Jakarta, 6-8 Juni 2023. Menurutnya, penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar. Hal ini mengingat fakta bahwa di Indonesia masih banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat menikmati air bersih yang layak dan aman. Padahal, penyediaan air minum yang layak merupakan amanat konstitusi.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, sekitar tujuh dari 10 sumber air rumah tangga tercemar limbah. Kelangkaan air bersih dan sanitasi yang layak juga kerap menyertai daerah yang tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi.
“Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan,” tegas Ma’ruf Amin.
Rois Said/negeriair.com