KKP Terjunkan Tim Atasi Kapal Bermuatan Aspal yang Karam  

NA, Jakarta (7/3). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerjunkan tim untuk mengatasi kasus tumpahan aspal mentah di perairan Pulau Nias. Selain penanganan pembersihan (clean up) tumpahan aspal mentah dari Kapal MT AASHI, diterjunkan juga tim ahli valuasi ekologi karang.

Di lokasi, tim ahli valuasi ekologi karang, luasan karang dan ekonomi pesisir dan pantai akan langsung melakukan verifikasi penghitungan kerusakan ekosistem karang dan sumber daya ikan. Bukan hanya itu, kerugian langsung masyarakat pesisir dan pantai (nelayan) yang terimbas tumpahan aspal mentah pun masuk dalam perhitungan.

“Tim ahli sudah kami terjunkan ke lokasi pencemaran. Nanti akan kita hitung hasil valuasi kerusakan wilayah pesisir, terumbu karang, maupun padang lamun yang terdampak,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, melalui siaran pers yang diterima negeriair.com (6/3).

Adin menambahkan, penanganan clean up atau pembersihan saat ini dipusatkan pada tiga pos penanganan, yaitu di Kecamatan Afulu, Kecamatan Tugala Oyo, dan Kecamatan Lahewa. “Penanganan clean up dilakukan di darat dan di laut dengan melibatkan 20 orang per hari dan 4-7 perahu nelayan. Alhamdulillah per hari ini (4/3), sebanyak 7,95 ton aspal berhasil diangkut baik dari perairan maupun pesisir,” jelas Adin.

Dalam menangani kasus tumpahnya aspal mentah ini, KKP berkolaborasi dengan banyak pihak. Di antaranya, Lanal Nias, PT NSI selaku owner representative kapal MT AASHI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta komunitas-komunitas dan masyarakat desa. Seperti diketahui, 

Seperti diketahui, pada 11 Februari 2023 kapal MT AASHI yang bermuatan aspal mentah seberat 3.595 metrik ton kandas karena cuaca buruk. Terjadi kebocoran juga pada lambung kapal sehingga muatan aspal tumpah. 

RS/negeriair.com 

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *