Sri Sultan Hamengkubuwono VIII Penentu Lahirnya Air Perpipaan di Yogyakarta

NA, Yogyakarta (22/5). Bukan hanya dikenal memiliki sifat kenegarawanan yang tinggi, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII rupanya memiliki concern terhadap perairminuman, khususnya air perpipaan. Boleh dibilang, atas restu dan kepedulian beliaulah, air perpipaan di Yogyakarta bisa dibangun dan beroperasi hingga kini. 

Fakta itu terdokumentasikan dalam buku Air Minum untuk Republikyang diterbitkan oleh PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta. Dalam buku tersebut dijelaskan, ketika pemerintah kolonial Belanda menggagas dibangunnya air perpipaan di wilayah Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono VIII yang bertakhta antara tahun 1921-1939 memberi restu dan bahkan sangat mendukung.

“Tentu bukan karena beliau manut pada pemerintah Belanda, tapi sejak dahulu Yogyakarta memang sangat membutuhkan air minum perpipaan. Kenapa? Sejak dulu air di Yogyakarta ini sudah banyak mengandung bakteri E-coli,” demikian penjelasan Majiya, Direktur Utama PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta yang menggagas lahirnya buku Air Minum untuk Republik,  saat ditemui negeriair.com di Wates, Sleman, DIY, Jumat (5/5).

Artinya, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII pada saat itu telah memandang pentingnya air minum yang sehat dan aman dikonsumsi masyarakat. Raja yang memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Sujadi sepertinya sangat mengerti bahwa air adalah kebutuhan fundamental masyarakat dan dapat mempengaruhi banyak hal, terutama terkait kesehatan masyarakat.

Maka, pada tanggal 1 Januari 1926, Sang Raja pun meresmikan beroperasinya waterleiding di Yogyakarta. Jumlah pelanggan awal saat itu sudah cukup tinggi, yakni berjumlah 7.000 sambungan pelanggan. Perusahaan air minum milik Belanda inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta yang hingga kini beroperasi dan bahkan bertambah maju.

Ketika Sang Raja mangkat pada 22 Oktober 1939 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, masyarakat Yogyakarta masih merasakan manfaat dari kebijakan yang ia ambil, yaitu air minum yang aman dan sehat melalui operasional PDAM. Dan, itu masih berlangsung hingga hari ini. 

Rois Said/negeriair.com

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *