Mengolah Grey Water untuk Keberlangsungan Air

NA, Jakarta (24/3). Pernah dengar istilah grey water? Harusnya tahu, karena ini adalah jenis air yang sangat dekat dengan hidup kita. Ya, kita sendirilah yang “memproduksi” grey water. Istilah sederhananya adalah air limbah rumah tangga selain limbah kotoran.

Grey water adalah air limbah rumah tangga yang berasal dapur, wastafel, atau kamar mandi—di luar toilet. Misalnya,i bekas air mandi dari buth up/shower/atau bak mandi, air bekas mencuci pakaian baik dari mesin cuci atau ember-ember cucian, dan air bekas aktivitas dapur rumah tangga, gedung-gedung perkantoran maupun sekolah. 

Meskipun tidak dikategorikan limbah berat, grey water tetap saja menjadi satu faktor pencemaran lingkungan air dan tanah jika tidak dikelola dengan benar. Grey water mengandung banyak lemak, yang berasal dari mentega, minyak goreng, santan dan sabun. Air limbah ini bisa memunculkan kemungkinan penggumpalan di sepanjang jalur pipa pembuangan. Ia juga akan menguarkan bau tidak sedap jika terperangkap dalam waktu yang lama.

Untuk mengantisipasi dampak negatif grey water, ada solusi sederhana yang bisa dilakukan. Buatlah bak penangkap lemak yang tidak jauh dari rumah, agar tidak memunculkan kemungkinan penggumpalan di sepanjang pipa air bekas ke bak penangkap lemak. 

Greywater dapat dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif guna mengatasi defisit air di wilayah perkotaan. Hasil olahan grey water dapat dimanfaatkan untuk keperluan non-potable seperti menyiram tanaman, membilas toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan out door lain.

Pemilihan teknologi pengolahan tergantung pada tujuan pemanfaatan hasil olahan, biaya, dan lahan yang tersedia. Manfaat lain dari pengolahan greywater adalah mengurangi volume limbah cair yang masuk ke sistem drainase kota dan menciptakan ekologi sanitasi kota yang berkelanjutan.

Negeriair.com

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *