Loksado, Surga Tersembunyi di Kalimantan Selatan

NA, Banjarmasin (26/6). Jika Anda orang yang senang piknik sambil berpetualang, cobalah untuk mendatangi Loksado. Sebuah kecamatan di kaki Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Loksado menyajikan beragam pilihan wisata alam yang memesona. Salah satunya, wisata air. 

Tempatnya memang terpencil. Untuk sampai ke sana, perlu empat sampai lima jam menempuh perjalanan darat dari Kota Banjarmasin. Namun, “perjuangan” itu akan segera terbayar lunas ketika Anda sampai. Pesona alam di wilayah yang didiami etnis Dayak Meratus ini akan langsung memanjakan Anda. 

Wisatawan bisa langsung menguji adrenalin dengan melakukan Balanting Paring di Sungai Amandit yang arusnya deras. Ini adalah kegiatan susur sungai atau semacam arung jeram menggunakan rakit bambu panjang, bukan perahu karet. Pastinya sangat seru dan menantang.

Loksado  juga memiliki pemandian air panas Tanuhi. Jaraknya sekira 25 kilometer dari Kandangan, ibu kota kecamatan, atau 160 km dari Kota Banjarmasin. Pemandian air panas ini terletak di tengah alam yang sejuk. Sangat cocok untuk merelaksasi otot-otot tubuh setelah lelah menempuh perjalanan panjang menuju objek wisata ini.

Jangan lupa, Loksado juga punya banyak air terjun. Salah satu yang cukup terkenal adalah Air Terjun Haratai. Meski tidak terlalu tinggi, pesona air terjun ini begitu memikat karena berpadu dengan rimbun pepohonan yang menyelimutinya. Kesejukannya bisa memanjakan dan memberikan kejernihan pikiran, dan melepaskan penat dari beban pekerjaan.

Pemerintah setempat menyadari betul potensi wisata yang dimiliki Loksado. Karena itu, sejak 2017 digelar Festival Bamboo Rafting dan Budaya Loksado, dan masuk dalam kalender tetap pemerintah daerah setempat. Festival ini semacam upaya untuk menyatukan konsep wisata dengan kegiatan mengenalkan budaya khas yang ada di Hulu Sungai Selatan.

Jadi, Loksado tidak hanya akan menyajikan panorama alam yang memikat. Di sini, Anda juga akan semakin mengenal kebudayaan Hulu Sungai Selatan. Meresapi merdunya alunan musik tradisional Suku Dayak Meratus, dan ikut merasakan denyut kehidupan mereka melalui setiap gerak di dalam tariannya. Indah, bukan?

DA/negeriair.com 

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *